Tamanuri Soroti Permasalahan yang Membelit SPAM Bandar Lampung

28-01-2022 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI Tamanuri saat mengikuti kunjungan kerja Komisi V DPR RI di Bandar Lampung, Kamis (27/1/2022). Foto: Erman/Man

 

Anggota Komisi V DPR RI Tamanuri menyoroti berbagi permasalahan dalam pengerjaan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bandar Lampung. Proyek tersebut dilaksanakan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) antara Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui PDAM Way Rilau sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) dengan PT Adhya Tirta Lampung selaku Badan Usaha.

 

Salah satu yang disoroti Tamanuri adalah terkait realisasi pemasangan sambungan rumah oleh PDAM. “Tahun ke 1, target pemasangan sebanyak 14.000 sambungan rumah (SR), dan yang terealisasi sebanyak 4.934 atau sekitar 35 persen,” ujar Tamanuri di Bandar Lampung, Kamis (27/1/2022).

 

Secara keseluruhan, ungkap Tamanuri, sambungan rumah yang ditargetkan adalah sebanyak 60.000 SR. Namun, akibat pandemi Covid-19, dua tahun terakhir pemasangan sambungan ke rumah-rumah sempat terhenti, sehingga saat ini baru tersambung ke 4.934 rumah.

 

Politisi Fraksi NasDem ini berharap, tim kunjungan kerja Komisi V DPR RI mendapatkan informasi yang valid terkait kendala-kendala apa saja yang menghambat program strategis nasional di Kota Bandar Lampung ini. Hal tersebut akan dibahas dalam rapat kerja Komisi V DPR RI dengan mitra kerja terkait untuk dicari titik temu, dan manfaatnya segera bisa dirasakan masyarakat.

 

“Agar program tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan dan dapat dirasakan manfaatnya. Karena akan percuma kalau sudah membangun tapi manfaatnya tidak dirasakan oleh masyarakat,” tukasnya.

 

Di sisi lain, Tamanuri juga menyoroti laporan kerugian yang dialami PDAM Way Rilau Bandar Lampung. Sebagaimana yang dilaporkan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, pada tahun pertama, tagihan air curah per bulan mencapai Rp2 miliar, dan terbayar baru Rp 500 juta per bulan. Kemudian pada tahun kedua tagihannya mencapai Rp3,6 miliar.

 

Hingga Desember 2021, total tagihan kepada PDAM Way Rilau mencapai Rp26.939.148.529. Pihak PDAM saat ini sudah membayar sebesar Rp5.104.700.514 dan jumlah yang masih terutang sebesar Rp21.834.448.015. Akibat persoalan tersebut, pada Tahun 2021, PDAM Way Rilau mengalami kerugian karena besarnya tagihan air curah sebesar Rp12.787.739.164.

 

Eva berharap SPAM Bandar Lampung bisa beroperasi dengan baik. Sehingga masyarakat bisa menikmati air bersih dengan mudah. "Mungkin kemarin miskomunikasi, yang penting sekarang unek-unek dari pemerintah kota sudah diterima," tutupnya. (es)

BERITA TERKAIT
Pemangkasan Anggaran di KemenPU Dapat Berdampak pada Keselamatan Pengguna Jalan
08-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pemotongan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menuai sorotan. Anggota Komisi V DPR RI Irmawan menilai pemangkasan...
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...